FGD 3 (Focus Grup Discusion)
PENELITIAN KORELASI
Rumah Nalar, 20 April
2014
1.
Pengertian
Penelitian korelasi atau
korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi
variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Adanya hubungan
dan tingkat variabel ini p enting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang
ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.
Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang
disebut dengan korelasi. Penelitian korelasional menggunakan
instrumen untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan
antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan.
2.
Rumusan masalah
Pada
penelitian korelasi rumusan masalah
bersifat menanyakan beberapa variabel memiliki hubungan atau tidak.
Contoh:
Apakah banyaknya semut dipohon mempengaruhi manisnya buah?
3.
Teknik Pengumpulan data
-Kuesioner
atau angket
-Observasi
(Data penunjang)
-Wawancara (Data penunjang)
-Dokumen (Data penunjang)
-Skala
-Test
4.
Teknik Analsis Data
Statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan
untuk menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi. Oleh karena itu
terdapat nilai signifikansi ( α ). Terbagi atas dua:
1.
Statistik parametrik. Statistik parametris digunakan
untuk menganalisis data interval dan rasio ukuran uji dalam Statistik
parametris antara yaitu
Korelasi:
1)
Korelasi Parsial: Hubungan di ukur satu per satu.
2)
Korelasi Bivariat: Hubungan antara 2 variabel
3)
Korelasi Multivariat:
mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara kombinasi dari tiga
variabel atau lebih
Data yang
diolah adalah:
a.
Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat
diurutkan atas dasar kriteria tertentu
serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal.
b.
Rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang
dimiliki oleh data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio
adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karenadilengkapi
dengan titik Nol absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk
operasi matematik ( + , - , x, : ).
2.
Statistik nonparametrik Statistik non parametris
digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal. Uji statistik yang
digunakan dalam statistik non parametris antara lain :
-Binomial
-Sign test
-Χ 2 ( chi kuadrat ) dll.
a.
Nominal adalah datayang diperoleh melalui
pengelompokkan obyek berdasarkan
kategori tertentu. Perbedaan kategori obyek hanyalah menunjukkan
perbedaan kualitatif. Contoh jenis kelamin; perempuan-laki2.
b.
Ordinal data yang berasal dari suatu objek atau
kategori yang telah disusun secara berjenjang menurut besarnya. Contoh:
tingkatan SD, SMP, dst.
5.
Teknik pengambilan sampel
Teknik
Sampling
Ada
dua jenis teknik sampling yang digunakan yakni:
1) Probability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Berikut
jenis-jenisnya:
a. Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap
unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh
peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi
b. Proportionate sampling Teknik ini hampir sama
dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan
strata (tingkatan) yang ada dalam populasi
c. Disproportionate stratified random sampling
adalah teknik yang hampir mirip dengan proportionate stratified random
sampling dalam hal heterogenitas populasi. Namun, ketidakproporsionalan
penentuan sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata
namun kurang proporsional pembagiannya
d.
Cluster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau
populasi sangat luas misalnya penduduk suatu provinsi, kabupaten, atau karyawan
perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi.
2)
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Berikut jenis-jenisnya:
a. Sampling
sistematis adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi
baik yang berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor
identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan
sistematis lainnya contohnya sampel ganji atau kelipatan 3 atau yang lainnya
b. Sampling
kuota adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang
memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota (jatah) yang diinginkan
c. Sampling
incidental merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan atau siapa saja
yang kebetulan (incidential) bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan
karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel.
d. Sampling
purposive merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga
layak dijadikan sampel.
e. Sampling
jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika
populasi dianggap kecil atau kurang dari 100.
6.
Teknik statistik data
1) Korelasi
Bivariat
Rancangan
penelitian korelasi bivariat adalah suatu rancangan penelitian yang bertujuan
untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel. Hubungan antara dua
variabel diukur. Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah. Tingkat hubungan
(bagaimana kuatnya hubungan) biasanya diungkapkan dalam angka antar -1,00 dan
+1,00, yang dinamakan koefisien korelasi. Korelasi zero (0) mengindikasikan
tidak ada hubungan. Koefisien korelasi yang bergerak ke arah -1,00 atau +1,00,
merupakan korelasi sempurna pada kedua ekstrem (Emzir, 2009:48).
Arah
hubungan diindikasikan olh simbol “-“ dan “+”. Suatu korelasi negatif berarti
bahwa semakin tinggi skor pada suatu variabel, semakin rendah pula skor pada
variabel lain atau sebaliknya. Korelasi positif mengindikasikan bahwa semakin
tinggi skor pada suatu variabel, semakin tinggi pula skor pada variabel lain
atau sebaliknya (Emzir, 2009:48).
2) Regresi dan
Prediksi
Jika
terdapat korelasi antara dua variabel dan kita mengetahui skor pada salah satu
variabel, skor pada variabel kedua dapat diprediksikan. Regresi merujuk pada
seberapa baik kita dapat membuat prediksi ini. Sebagaimana pendekatan koefisien
korelasi baik -1,00 maupun +1,00, prediksi kita dapat lebih baik.
3) Regresi
Jamak (Multiple Regresion)
Regresi
jamak merupakan perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan penambahan
beberapa variabel. Kombinasi beberapa variabel ini memberikan lebih banyak
kekuatan kepada kita untuk membuat prediksi yang akurat. Apa yang kita
prediksikan disebut variabel kriteria (criterion variable). Apa yang
kita gunakan untuk membuat prediksi, variabel-variabel yang sudah diketahui
disebut variabel prediktor (predictor variables).
4) Analisis
Faktor
Prosedur
statistik ini mengidentifikasi pola variabel yang ada. Sejumlah besar variabel
dikorelasikan dan terdapatnya antarkorelasi yang tinggi mengindikasikan suatu
faktor penting yang umum.
5) Rancangan
korelasional yang digunakan untuk menarik kesimpulan kausal
Terdapat dua
rancangan yang dapat digunakan untuk membuat pernyataan-pernyataan tentang
sebab dan akibat menggunakan metode korelasional. Rancangan tersebut adalah
rancangan analisis jalur (path analysis design) dan rancangan panel
lintas-akhir (cross-lagged panel design).
Analisis
jalur digunakan untuk menentukan mana dari sejumlah jalur yang menghubungkan
satu variabel dengan variabel lainnya. Sedangkan desain panel lintas akhir
mengukur dua variabel pada dua titik sekaligus.
6) Analisis
sistem (System Analysis)
Desain ini melibatkan penggunaan prosedur matematik
yang kompleks/rumit untuk menentukan proses dinamik, seperti perubahan
sepanjang waktu, jerat umpan balik serta unsur dan aliran hubungan.
7.
Interpretasi data
Interpretasi
data pada penelitian korelasional adalah bila dua variabel hubungkan maka akan
menghasil koefisen korelasi dengan simbol (r). Hubungan variabel
tersebut dinyatakan dengan nilai dari -1 samapai +1. Nilai (-) menunjukan
korelasi negatif yang variabelnya saling bertolak belakang dan nilai (+)
menunjukkan korelasi positif yang variabelnya saling mendekati ke arah yang
sama (Syamsudin dan Vismaia, 2009:25).
+ : Memiliki
pengaruh. 0,1(rendah), 0,3(sedang) dan 0,5(kuat/tinggi)
0 : tidak
ada pengaruh
-: 1tinggi dan yg satu lagi rendah
a.
Korelasi Bivariat
Rancangan
penelitian korelasi bivariat adalah suatu rancangan penelitian yang bertujuan
untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel. Hubungan antara dua
variabel diukur. Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah. Tingkat
hubungan (bagaimana kuatnya hubungan) biasanya diungkapkan dalam angka antar
-1,00 dan +1,00, yang dinamakan koefisien korelasi. Korelasi zero (0)
mengindikasikan tidak ada hubungan. Koefisien korelasi yang bergerak ke arah
-1,00 atau +1,00, merupakan korelasi sempurna pada kedua ekstrem (Emzir,
2009:48).
b.
Korelasi Multivariat
Teknik untuk
mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara kombinasi dari tiga variabel
atau lebih disebut teknik korelasi multivariat. Ada beberapa teknik yang dapat
digunakan, dua diantaranya yang akan dibahas di sini adalah: regresi ganda
atau multiple regresion dan korelasi kanonik.
Regresi
ganda. Memprediksi suatu fenomena yang kompleks hanya dengan menggunakan satu
faktor (variabel prediktor) seringkali hanya memberikan hasil yang kurang
akurat. Dalam banyak hal, semakin banyak informasi yang diperoleh semakin
akurat prediksi yang dapat dibuat (Mc Millan & Schumaker dalam Abidin,
2010), yakni dengan menggunakan kombinasi dua atau lebih variabel prediktor,
prediksi terhadap variabel kriteria akan lebih akurat dibanding dengan hanya
menggunakan masing-masing variabel prediktor secara sendiri-sendiri. Dengan
demikian, penambahan jumlah prediktor akan meningkatkan akurasi prediksi
kriteria.
Korelasi
kanonik. Pada dasarnya teknik ini sama dengan regresi ganda, dimana beberapa
variabel dikombinasikan untuk memprediksi variabel kriteria. Akan tetapi, tidak
seperti regresi ganda yang hanya melibatkan satu variabel kriteria, korelasi
kanonik melibatkan lebih dari satu variabel kriteria. Korelasi ini berguna
untuk menjawab pertanyaan, bagaimana serangkaian variabel prediktor memprediksi
serangkai variabel kriteria? Dengan demikian, korelasi kanonik ini dapat
dianggap sebagai perluasan dari regresi ganda,dan sebaliknya, regresi berganda
dapat dianggap sebagai bagian dari korelasi kanonik (Pedhazur dalam Abidin,
2010). Seringkali korelasi ini digunakan dalam penelitian eksplorasi yang
bertujuan untuk meentukan apakah sejumlah variabel mempunyai hubungan satu sama
lain yang serupa atau berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar