Selasa, 22 April 2014

Makalah Fantasi



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Setiap orang pasti pernah mengalami fantasi. Bahkan sering dialami. baik dalam masa kecilnya ataupun usia dewasa. Fantasi bebasuntuk dilakukan siapa saja. Hanya saja yang masalah apabila fantasi terjadi bukansemestinya. Misalnya terjadi di usia yang tidak wajar, atau digunakan bukan untuk tujuan yang baik. Banyak hal yang dikhayalalkan atau malah dicari saat berfantasi. Berfantasi atau berkhayal merupakan salah satu gejala pengenalan (kognisi), yaitu gejala-gejala yang terdapat dalam kejiwaan kita, sebagai hasil dari pengenalan. Berfantasi dapat menimbulkan daya imajinasi kita dalam menciptakan sesuatu yang belum ada, yakni susuatu yang baru.
Setiap orang mempunyai dan mengalami fantasi yang berbeda-beda. Bahkan pada satu objek yang sama, tiap individu akan memiliki fantasi yang berbeda-beda. Misalnya sekelompok anak dihadapkan pada bola. Si A akan membayangkan bola itu sebagai dunia, sedangkan anak yang lain akan menfantasikan sebagai makanan. Fantasi juga menolong orang untuk memikirkan cara atau strategi menghadapi sesuatu hal yang akan datang. Misalnya, seorang siswa diminta membayangkan apa yang akan terjadi jika ia lulus atau tidak.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.        Apa pengertian fantasi?
2.        Apa saja macam-macam fantasi?
3.        Apa faktor yang mempengaruhi fantasi?
4.        Bagaimana cara mengukurur kemampuan berfantasi?
5.        Apa kegunaan dan kerugian dari berfantasi?

C.     TUJUAN
1.        Untuk mengetahui pengertian fantasi.
2.        Untuk  menegtahui macam-macam fantasi.
3.        Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fantasi.
4.        Untuk mengetahui cara mengukurur kemampuan berfantasi.
5.        Untuk mengetahui kegunaan dan kerugian dari berfantasi.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Fantasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia online fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi. Fantasi bisa juga merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai salah satu elemen plot, tema dan seting dalam sebuah film. Genre fantasi secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih bertemakan ilmiah dan horor tentang hal yang mengerikan.
Fantasi menurut Yanto Subiyanto (1980, hal.18) adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Hal senada juga dijelaskan oleh Bimo Walgito (1983, hal 99). Dengan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan yang akan mendatang. Sedangkan menurut Julianto Simanjuntak (2007, hal. 108), fantasi (imajinasi) adalah kemampuan jiwa yang dapat membentuk satu tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama. Fantasi dapat terjadi secara sadar ataupun tidak sadar. Fantasi secara sadar misalnya pada seorang pemahat arca yang membentuk arca berdasarkan fantasinya. Sedang fantasi tidak sadar biasanya dilakukan oleh anak kecil yang bercerita tidak sesuai dengan kenyataan, walau tanpa ada maksud untuk berbohong (Walgito, 1983, hal. 99). Abu ahmadi mendefinisikan, Fantasi (Khayalan, Angan-angan, Imagination) adalah kekuatan jiwa untuk menciptakan tanggapan baru dalam jiwa kita dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah dimiliki. Jadi, dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan mampu menjangkau ke depan, keadaan yang akan datang.
B.     Macam-macam Fantasi
Fantasi umumnya merupakan aktivitas yang menciptakan. Tetapi sekalipun demikian orang sering membedakan antara fantasi yang menciptakan dan fantasi yang dipimpin. Fantasi yang menciptakan yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang menciptakan sesuatu, misalnya seorang pelukis menciptakan lukisan berdasarkan atas daya fantasinya. Fantasi yang dipimpin yaitu bentuk atau jenis fantasi yang dituntun oleh pihak yang lain. Misalnya seseorang yang melihat film, orang ini dapat mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang keadaan atau tempat-tempat yang lain dengan perantaraan film itu, sehingga fantasinya dituntun berdasarkan film.
1.      Fantasi disadari: fantasi yang terjadinya disadari oleh individu ybs. Misal: seseorang sedang berimajinasi tentang suatu kejadian untuk novelnya.
2.      Fantasi yang tidak disadari: fantasi yang terjadinya tanpa disadari atau disengaja oleh ybs. Fantasi semacam ini terjadi pada anak-anak, yang kadang-kadang menimbulkan dusta semu pada anak ysb.
3.      Fantasi Aktif: Fantasi yang terjadi-nya melibatkan secara aktif gejala-geja-la jiwa lainnya seperti pikiran, kemauan, perasaan, dst.
4.      Fantasi Pasif: Fantasi yang terjadi-nya tidak melibatkan gejala-gejala jiwa lainnya secara pasif. Pada fantasi pasif seolah-olah kedasaran dibiarkan untuk tempat bermainnya daya fantasi.
5.      Fantasi Mencipta: Fantasi aktif yang mampu menghasilkan karya kreatif misalnya lagu, lukisan, cerpen, novel, dst.
6.      Fantasi Tuntunan: Fantasi aktif yang yang terjadinya dibawah tuntunan sesuatu misalnya fantasi yang timbul pada saat membaca novel, melihat film, mendengarkan lagu, dst.
Bila dari caranya orang berfantasi, fantasi dapat dibedakan atas tiga fantasi yaitu :
1.      Fantasi yang mengabstraksi Cara orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa bagian sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misal ada anak yang belum pernah melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan digunakan lapangan.
2.      Fantasi yang mendeterminasi Yaitu cara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu. Misalnya seorang anak belum pernah melihat harimau, kemudian dikenalkan bahwa harimau adalah kucing yang besar. Maka dalam fantasinya akan muncul gambaran kucing besar sebagai harimau.
3.      Fantasi yang mengkombinasi Yaitu cara orang berfantasi di mana orang mengkombinasikan pengertianpengertian atau bayangan-bayang yang ada pada individu yang bersangkutan. Misal fantasi tentang ikan duyung, yaitu makhluk yang memiliki kepala wanita dan berbadan ikan (Walgito, 1983, hal. 100). Contoh lainnya adalah ingin membangun rumah dengan mengkombinasi model Eropa dengan atap model rumah Minangkabau.
C.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi fantasi
1.      Kurang adanya penggunaan waktu kosong
2.      Adanya harapan-harapan/ cita-cita yang tinggi
3.      Adanya kesulitan pemecahan masalah
4.      Adanya Kelemahan pribadi
5.      Adanya perasaan pesimis terhadap masa depan
D.    Tes Fantasi
Ada berbagai macam test yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan individu dalam berfantasi. Macam-macam test itu adalah (Walgito, 1983, hal. 101) :
1.      Test TAT yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee disuruh bercerita tentang gambar itu.
2.      Test kemustahilan yaitu test yang berbentuk gambar-gambar atau ceritacerita yang mustahil terjadi dan testee disuruh mencari kemustahilannya itu.
3.      Heilbronner Wirsma Test yaitu test yang berwujud suatu seri gambar yang makin lama makin sempurna.
4.       Test Rorschach yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee diminta untuk menginterpretasikan gambar tersebut.

E.     Kegunaan Fantasi dan Kerugian dari Berfantasi
a)      Kegunaan
1.      Dengan daya fantasinya, manusia mampu membuat karya kreatif.
2.       Dengan daya fantasinya, manusia dpt. masuk kedunia imajiner, misalnya pada saat membaca novel.
3.       Dengan fantasi pasif (melamun), manusia dapat menghibur dirinya sejenak (asal tak terus menerus)
b)      Sisi Negatif Fantasi
1.      Fantasi pasif (melamun) tidak begitu merugikan asalv hal itu dilakukan sebentar saja dan tidak sering terjadi.
2.      Jika melamun dijadikan kebiasaan, orang ybs.akanv mengalami kesulitan jika menghadapi masalah di dunia nyata, bukan dunia imajiner.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan-keadaan yang mendatang.
            Macam-macam fantasi yaitu fantasi disadari, fantasi tidak disadari, fantasi aktif, fantasi pasif, fantasi mencipta dan tuntunan. Sedangkan fantasi menurut caranya orang berfantasi terbagi atas tiga yaitu fantasi yang mengabstraksi, mendeterminasi dan mengkombinasi. Fantasi dapat membuat orang kreatif dengan imajinasinya dan dapat menghibur namun jika terlalu lama berfantasi dapat berdampak buruk seperti mengalami kesulitan dalam menghadapi hal di dunia nyata.
B.     Saran
Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan bagi pembaca dan teman-teman, agar makalah selanjutnya akan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar