BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Setiap orang
pasti pernah mengalami fantasi. Bahkan sering dialami. baik
dalam masa kecilnya ataupun usia dewasa. Fantasi bebasuntuk dilakukan siapa saja. Hanya saja yang masalah apabila fantasi
terjadi bukansemestinya. Misalnya terjadi di usia yang
tidak wajar, atau digunakan bukan untuk tujuan yang baik. Banyak hal yang
dikhayalalkan atau malah dicari saat berfantasi. Berfantasi atau berkhayal
merupakan salah satu gejala pengenalan (kognisi), yaitu gejala-gejala yang terdapat
dalam kejiwaan kita, sebagai hasil dari pengenalan. Berfantasi dapat
menimbulkan daya imajinasi kita dalam menciptakan sesuatu yang belum ada, yakni
susuatu yang baru.
Setiap orang mempunyai dan mengalami fantasi yang berbeda-beda. Bahkan pada satu objek yang sama, tiap individu akan memiliki fantasi yang berbeda-beda. Misalnya sekelompok anak dihadapkan pada bola. Si A akan membayangkan bola itu sebagai dunia, sedangkan anak yang lain akan menfantasikan sebagai makanan. Fantasi juga menolong orang untuk memikirkan cara atau strategi menghadapi sesuatu hal yang akan datang. Misalnya, seorang siswa diminta membayangkan apa yang akan terjadi jika ia lulus atau tidak.
Setiap orang mempunyai dan mengalami fantasi yang berbeda-beda. Bahkan pada satu objek yang sama, tiap individu akan memiliki fantasi yang berbeda-beda. Misalnya sekelompok anak dihadapkan pada bola. Si A akan membayangkan bola itu sebagai dunia, sedangkan anak yang lain akan menfantasikan sebagai makanan. Fantasi juga menolong orang untuk memikirkan cara atau strategi menghadapi sesuatu hal yang akan datang. Misalnya, seorang siswa diminta membayangkan apa yang akan terjadi jika ia lulus atau tidak.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa pengertian fantasi?
2.
Apa saja macam-macam fantasi?
3.
Apa faktor yang mempengaruhi fantasi?
4.
Bagaimana cara mengukurur kemampuan berfantasi?
5.
Apa kegunaan dan kerugian dari berfantasi?
C. TUJUAN
1.
Untuk mengetahui pengertian fantasi.
2.
Untuk menegtahui
macam-macam fantasi.
3.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
fantasi.
4.
Untuk mengetahui cara mengukurur kemampuan berfantasi.
5.
Untuk mengetahui kegunaan dan kerugian dari berfantasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Fantasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia online fantasi adalah yang berhubungan
dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada
dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi. Fantasi
bisa juga merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural
sebagai salah satu elemen plot, tema dan seting dalam sebuah film. Genre
fantasi secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih bertemakan
ilmiah dan horor tentang hal yang mengerikan.
Fantasi menurut Yanto Subiyanto (1980, hal.18) adalah kemampuan jiwa
untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Hal senada
juga dijelaskan oleh Bimo Walgito (1983, hal 99). Dengan fantasi manusia dapat
melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke
keadaan yang akan mendatang. Sedangkan menurut Julianto Simanjuntak (2007, hal.
108), fantasi (imajinasi) adalah kemampuan jiwa yang dapat membentuk satu
tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama. Fantasi dapat terjadi
secara sadar ataupun tidak sadar. Fantasi secara sadar misalnya pada seorang
pemahat arca yang membentuk arca berdasarkan fantasinya. Sedang fantasi tidak
sadar biasanya dilakukan oleh anak kecil yang bercerita tidak sesuai dengan
kenyataan, walau tanpa ada maksud untuk berbohong (Walgito, 1983, hal. 99). Abu
ahmadi mendefinisikan, Fantasi (Khayalan, Angan-angan, Imagination) adalah
kekuatan jiwa untuk menciptakan tanggapan baru dalam jiwa kita dengan
pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah dimiliki. Jadi, dengan kekuatan
fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan mampu menjangkau
ke depan, keadaan yang akan datang.
B. Macam-macam
Fantasi
Fantasi umumnya merupakan aktivitas yang menciptakan. Tetapi sekalipun
demikian orang sering membedakan antara fantasi yang menciptakan dan fantasi
yang dipimpin. Fantasi yang menciptakan yaitu merupakan bentuk atau jenis
fantasi yang menciptakan sesuatu, misalnya seorang pelukis menciptakan lukisan
berdasarkan atas daya fantasinya. Fantasi yang dipimpin yaitu bentuk atau jenis
fantasi yang dituntun oleh pihak yang lain. Misalnya seseorang yang melihat
film, orang ini dapat mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi
tentang keadaan atau tempat-tempat yang lain dengan perantaraan film itu,
sehingga fantasinya dituntun berdasarkan film.
1. Fantasi
disadari: fantasi yang terjadinya disadari oleh individu ybs. Misal: seseorang
sedang berimajinasi tentang suatu kejadian untuk novelnya.
2. Fantasi
yang tidak disadari: fantasi yang terjadinya tanpa disadari atau disengaja oleh
ybs. Fantasi semacam ini terjadi pada anak-anak, yang kadang-kadang menimbulkan
dusta semu pada anak ysb.
3. Fantasi
Aktif: Fantasi yang terjadi-nya melibatkan secara aktif gejala-geja-la jiwa
lainnya seperti pikiran, kemauan, perasaan, dst.
4. Fantasi
Pasif: Fantasi yang terjadi-nya tidak melibatkan gejala-gejala jiwa lainnya
secara pasif. Pada fantasi pasif seolah-olah kedasaran dibiarkan untuk tempat
bermainnya daya fantasi.
5. Fantasi
Mencipta: Fantasi aktif yang mampu menghasilkan karya kreatif misalnya lagu,
lukisan, cerpen, novel, dst.
6. Fantasi
Tuntunan: Fantasi aktif yang yang terjadinya dibawah tuntunan sesuatu misalnya
fantasi yang timbul pada saat membaca novel, melihat film, mendengarkan lagu,
dst.
Bila dari
caranya orang berfantasi, fantasi dapat dibedakan atas tiga fantasi yaitu :
1. Fantasi
yang mengabstraksi Cara orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa
bagian sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misal ada anak yang belum
pernah melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan digunakan lapangan.
2. Fantasi
yang mendeterminasi Yaitu cara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih
dahulu. Misalnya seorang anak belum pernah melihat harimau, kemudian dikenalkan
bahwa harimau adalah kucing yang besar. Maka dalam fantasinya akan muncul
gambaran kucing besar sebagai harimau.
3. Fantasi
yang mengkombinasi Yaitu cara orang berfantasi di mana orang mengkombinasikan
pengertianpengertian atau bayangan-bayang yang ada pada individu yang
bersangkutan. Misal fantasi tentang ikan duyung, yaitu makhluk yang memiliki
kepala wanita dan berbadan ikan (Walgito, 1983, hal. 100). Contoh lainnya
adalah ingin membangun rumah dengan mengkombinasi model Eropa dengan atap model
rumah Minangkabau.
C. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi fantasi
1. Kurang
adanya penggunaan waktu kosong
2. Adanya
harapan-harapan/ cita-cita yang tinggi
3. Adanya
kesulitan pemecahan masalah
4. Adanya
Kelemahan pribadi
5. Adanya
perasaan pesimis terhadap masa depan
D. Tes
Fantasi
Ada berbagai macam test yang
dapat digunakan untuk mengukur kemampuan individu dalam berfantasi. Macam-macam
test itu adalah (Walgito, 1983, hal. 101) :
1. Test
TAT yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee disuruh bercerita tentang
gambar itu.
2. Test
kemustahilan yaitu test yang berbentuk gambar-gambar atau ceritacerita yang
mustahil terjadi dan testee disuruh mencari kemustahilannya itu.
3. Heilbronner
Wirsma Test yaitu test yang berwujud suatu seri gambar yang makin lama makin
sempurna.
4. Test Rorschach yaitu test yang berwujud
gambar-gambar dan testee diminta untuk menginterpretasikan gambar tersebut.
E. Kegunaan
Fantasi dan Kerugian dari Berfantasi
a) Kegunaan
1. Dengan
daya fantasinya, manusia mampu membuat karya kreatif.
2. Dengan daya fantasinya, manusia dpt. masuk
kedunia imajiner, misalnya pada saat membaca novel.
3. Dengan fantasi pasif (melamun), manusia dapat
menghibur dirinya sejenak (asal tak terus menerus)
b) Sisi
Negatif Fantasi
1. Fantasi
pasif (melamun) tidak begitu merugikan asalv hal itu dilakukan sebentar
saja dan tidak sering terjadi.
2. Jika
melamun dijadikan kebiasaan, orang ybs.akanv mengalami kesulitan jika
menghadapi masalah di dunia nyata, bukan dunia imajiner.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan-keadaan yang mendatang.
Macam-macam fantasi yaitu fantasi disadari, fantasi tidak disadari, fantasi aktif, fantasi pasif, fantasi mencipta dan tuntunan. Sedangkan fantasi menurut caranya orang berfantasi terbagi atas tiga yaitu fantasi yang mengabstraksi, mendeterminasi dan mengkombinasi. Fantasi dapat membuat orang kreatif dengan imajinasinya dan dapat menghibur namun jika terlalu lama berfantasi dapat berdampak buruk seperti mengalami kesulitan dalam menghadapi hal di dunia nyata.
Fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan-keadaan yang mendatang.
Macam-macam fantasi yaitu fantasi disadari, fantasi tidak disadari, fantasi aktif, fantasi pasif, fantasi mencipta dan tuntunan. Sedangkan fantasi menurut caranya orang berfantasi terbagi atas tiga yaitu fantasi yang mengabstraksi, mendeterminasi dan mengkombinasi. Fantasi dapat membuat orang kreatif dengan imajinasinya dan dapat menghibur namun jika terlalu lama berfantasi dapat berdampak buruk seperti mengalami kesulitan dalam menghadapi hal di dunia nyata.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan bagi pembaca dan teman-teman, agar makalah selanjutnya akan lebih baik lagi.
Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan bagi pembaca dan teman-teman, agar makalah selanjutnya akan lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar